Hal yang unik memang selalu menarik minat banyak orang, apalagi jika
keunikan tersebut tidak banyak dijumpai pada produk lain. Hal itulah
yang dialami oleh pemilik usaha Bantal dan Goodie Bag Mohimohisew,
Ade Wulandari. Kini ia terpaksa harus sering menolak order dari
pelanggan karena terlalu banyak order produk bantal handmadenya.
Bukannya menolak rezeki tetapi memang karena kemampuan produksinya yang
tidak memungkinkan untuk melayaninya.
Awal pernkenalan Ade dengan usaha produk bantal handmade dan goodie bag boleh dibilang tanpa sengaja. Saat itu ia memesan aplikasi sarung bantal dan goodie bag pada temannya , tetapi tidak kunjung dibuatkan. Sedangkan dia merasa kesulitan untuk mencari produsen atau penjual produk sejenis saat itu. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat sendiri, dengan mengumpulkan bahan-bahan katun, mempelajari teknik menjagit, menempel dan menjahit melalui berbagai media seperti buku, majalah dan internet.
Meski usaha produksi bantal dan goodie bag belum ditujukan untuk tujuan komersial, tetapi hanya sebagai hadiah ulang tahun anaknya, ternyata banyak orang suka dan memesan . Permintaan produk bantal handmade yang ternyata memiliki banyak peminat membuat Ade mencoba iseng-iseng memanjang hasil karyanya di facebook.
Memasarkan produk di facebook ternyata semakin membuat usahanya semakin berkembang, banjir orderpun semakin banyak. Meski ia belum berani menerima banyak order saat itu karena belum memiliki penjahit andalan.
Modal awal untuk usaha bantal handmade ini memang bisa dibbilang cukup kecil. Pada awalnya hanya diperlukan modal sekitar 700 ribu untuk membeli bahan dan proses menjahit. Prospek bisnis bantal handmade yang cukup cerah membuat Ade memutuskan untuk resign dari pekerjaannya sebagai karyawan PT. Smartfren Telecom.
Yang menjadi menarik dari produk Ade adalah proses pembuatannya yang
dibuat secara handmade dan tidak diprosuksi secara masal, sehingga
terkesan ekslusif dan unik. Bentuk bantal yang ditawarkanpun
bermacam-macam namun secara umum berbentuk persegi dihiasi dengan aneka
gambar lucu dan imut, seperti gambar mobil, hewan,pesawat, karakter
kartun Jepang dan lain-lain.
Dari segi resiko bisnis bantal unik Ade relatif tidak beresiko,karena ia menerapkan sistem pre order, meski ia juga melayani sistem retail. Dengan sistem ini ia tidak harus berspekulasi memproduksi stok yang belum tentu laku. Sistem pre order akan ia kerjakan setelah terjadi kesepakatan dengan pembeli dan membayar 50% dari biaya keseluruhan.
Usaha bantal unik ini memang memerlukan kreatifitas dan kejelian, namun prospepknya cukup bagus. Kendala yang biasa dialami adalah masalah keterbatasan tukang jahit yang kerap membuat produksi tidak bisa tepat waktu.
sumber : http://galeriukm.com/bisnis-kerajinan/usaha-bantal-handmade-dan-goodie-bag-yang-selalu-kebanjiran-order
Awal pernkenalan Ade dengan usaha produk bantal handmade dan goodie bag boleh dibilang tanpa sengaja. Saat itu ia memesan aplikasi sarung bantal dan goodie bag pada temannya , tetapi tidak kunjung dibuatkan. Sedangkan dia merasa kesulitan untuk mencari produsen atau penjual produk sejenis saat itu. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat sendiri, dengan mengumpulkan bahan-bahan katun, mempelajari teknik menjagit, menempel dan menjahit melalui berbagai media seperti buku, majalah dan internet.
Meski usaha produksi bantal dan goodie bag belum ditujukan untuk tujuan komersial, tetapi hanya sebagai hadiah ulang tahun anaknya, ternyata banyak orang suka dan memesan . Permintaan produk bantal handmade yang ternyata memiliki banyak peminat membuat Ade mencoba iseng-iseng memanjang hasil karyanya di facebook.
Memasarkan produk di facebook ternyata semakin membuat usahanya semakin berkembang, banjir orderpun semakin banyak. Meski ia belum berani menerima banyak order saat itu karena belum memiliki penjahit andalan.
Modal awal untuk usaha bantal handmade ini memang bisa dibbilang cukup kecil. Pada awalnya hanya diperlukan modal sekitar 700 ribu untuk membeli bahan dan proses menjahit. Prospek bisnis bantal handmade yang cukup cerah membuat Ade memutuskan untuk resign dari pekerjaannya sebagai karyawan PT. Smartfren Telecom.

Aplikasi Bantal Model Cupcake Shop
Dari segi resiko bisnis bantal unik Ade relatif tidak beresiko,karena ia menerapkan sistem pre order, meski ia juga melayani sistem retail. Dengan sistem ini ia tidak harus berspekulasi memproduksi stok yang belum tentu laku. Sistem pre order akan ia kerjakan setelah terjadi kesepakatan dengan pembeli dan membayar 50% dari biaya keseluruhan.
Usaha bantal unik ini memang memerlukan kreatifitas dan kejelian, namun prospepknya cukup bagus. Kendala yang biasa dialami adalah masalah keterbatasan tukang jahit yang kerap membuat produksi tidak bisa tepat waktu.
sumber : http://galeriukm.com/bisnis-kerajinan/usaha-bantal-handmade-dan-goodie-bag-yang-selalu-kebanjiran-order
0 comments:
Post a Comment