BISNIS KAIN LUKIS — Kain lukis memang menawarkan
keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak heran jika bisnis kain lukis
merupakan peluang usaha yang banyak peminatnya. Bisnis kain lukis inilah
yang menjadi peruntungan dari Yani Mardiyanto, pemilik Kecacil
Production dari Solo Jawa Tengah. Meski usia dari Bisnis Kain Lukis Yani baru berumur 3 bulan, namun pasarnya sudah sampai Singapura.
Awal bisnis kain lukis Yani memang bukan usaha permulaannya, sebelum bisnis kain lukis ia telah sukses menembus pasar domestik dengan jilbab lukis. Ide bisnis kain lukis ini memang diawali dari kesuksesan usaha jilbab lukis yang telah ia tekuni sejak setahun yang lalu.
Usaha fashion kain lukis ini awalnya dimulai dengan coba-coba menemukan jenis kain yang cocok dikenakan di badan sekaligus cocok dilukis. Setelah itu ia mulai memproduksi kain jenis sifon lukis. Saat ini, Yani mampu memproduksi 300 potong kain dengan ukuran lebar 110 cm dan panjang 1,75-3 cm per pekan. Bahan kain pun berkembang tidak hanya sifon, melainkan bahan lain yang cocok.
Pengerjaan kain lukis diakuinya membutuhkan keahlian khusus. Hanya pelukis terlatih yang bisa mengerjakan produksi kain tersebut. Pasalnya, dia menjelaskan lukisan pada kain dibuat cukup besar. Pusat lukisan biasanya berupa bunga dengan ukuran paling besar. Selanjutnya pelukis harus membuat kreasi lukisan memanjang searah dengan pusat bunga. Kombinasi warna lukisas bukan sembarangan, tapi harus mengikuti warna dasar kain.
Selain itu ada sedikit yang berbeda pada bisnis kain lukis ini dalam proses pengerjaannya. Berbeda kain memerlukan cat yang berbeda . Jadi untuk membuat kain lukis yang baik harus mencari kombinasi cat agar cocok saat dilukiskan di kain. Sejauh pengalaman Yani , sifon memang bahan paling bagus untuk kain lukis.
sumber : http://galeriukm.com/bisnis-kerajinan/bisnis-kain-lukis-menembus-pasar-singapura
Awal bisnis kain lukis Yani memang bukan usaha permulaannya, sebelum bisnis kain lukis ia telah sukses menembus pasar domestik dengan jilbab lukis. Ide bisnis kain lukis ini memang diawali dari kesuksesan usaha jilbab lukis yang telah ia tekuni sejak setahun yang lalu.
Usaha fashion kain lukis ini awalnya dimulai dengan coba-coba menemukan jenis kain yang cocok dikenakan di badan sekaligus cocok dilukis. Setelah itu ia mulai memproduksi kain jenis sifon lukis. Saat ini, Yani mampu memproduksi 300 potong kain dengan ukuran lebar 110 cm dan panjang 1,75-3 cm per pekan. Bahan kain pun berkembang tidak hanya sifon, melainkan bahan lain yang cocok.
Pengerjaan kain lukis diakuinya membutuhkan keahlian khusus. Hanya pelukis terlatih yang bisa mengerjakan produksi kain tersebut. Pasalnya, dia menjelaskan lukisan pada kain dibuat cukup besar. Pusat lukisan biasanya berupa bunga dengan ukuran paling besar. Selanjutnya pelukis harus membuat kreasi lukisan memanjang searah dengan pusat bunga. Kombinasi warna lukisas bukan sembarangan, tapi harus mengikuti warna dasar kain.
Selain itu ada sedikit yang berbeda pada bisnis kain lukis ini dalam proses pengerjaannya. Berbeda kain memerlukan cat yang berbeda . Jadi untuk membuat kain lukis yang baik harus mencari kombinasi cat agar cocok saat dilukiskan di kain. Sejauh pengalaman Yani , sifon memang bahan paling bagus untuk kain lukis.
sumber : http://galeriukm.com/bisnis-kerajinan/bisnis-kain-lukis-menembus-pasar-singapura
0 comments:
Post a Comment