Monday, August 13, 2012

Mug Printing, Belajar Otodidak Mampu Meraup Omset Rp 24 Juta

Meski tanpa pengalaman di bisnis digital printing, Novita Permatasari mampu mengembangkan bisnis yang kini telah menginjak usia 2 tahun. Dengan terus menggali potnesi dari usaha ini tak heran jika wanita berusia 19 tahun ini bisa meraup omset hingga Rp 24 juta setiap bulannya. Bagaimana geliat bisnis peralatan rumah tangga berupa mug dengan aplikasi digital printing ini?
Keinginan Novita permatasari bersama suami untuk membuat usaha yang bisa dilakukan di rumah terwujud ketika 2009 ia memutuskan untuk menjalankan usaha digital printing. Melihat masih jarang pelaku usaha digital printing untuk peralatan makan dan minum, membuat wanita yang akrab di sapa Novita ini tertarik mengembangkan bisnis digital printing yang diaplikasikan pada mug.
Diakui Wanita kelahiran Jakarta, 5 November 1992, prospek bisnis ini sangat baik, karena selain untuk alat minum, produk mug ini bisa juga digunakan sebagai media promosi, baik itu untuk perseorangan maupun lembaga. Berbagai motif yang bisa diaplikasikan pada mug misalnya foto wajah, pemandangan, logo perusahaan, dan lain-lain.
Usaha ini dirintis Novita hanya dengan modal Rp 5 juta saja untuk membeli mesin cetak digital mug transfer printing dan bahan baku mug, tinta sublim untuk printing, dan 2 lusin kertas sublim. Novita memulai usaha ini tanpa pengalaman sama sekali, namun ia belajar otodidak mengenai cara menggunakan mesin digital printing tersebut.
Produk
Mug yang ditawarkan oleh Novita ada 3 jenis yaitu, mug putih polos, mug warna dalam (mug warna putih di bagian luar, dan bagian dalam selain warna putih), dan mug bunglon. Keistimewaan dari mug bunglon ini adalah perubahan warna mug tergantung suhu air di dalam gelas. Jika mug diisi air panas maka warna mug akan berubah dan desain atau motif dapat terlihat, namun jika suhu air didalam mug dingin, maka warna akan kembali menjadi seperti semula.
Mug ini diberi motif dengan teknik digital printing yang harganya tergantung jenis mug. Untuk mug putih polos harganya Rp 25 ribu, mug warna dalam Rp 35 ribu, dan mug bunglon harganya Rp 60 ribu. Semua produk mug ini hanya tersedia satu ukuran saja yaitu ukuran standar 12 oz dengan tinggi 9,8 cm, dan diameter atas dan bawah mug sekitar 8,5 cm.
Saat ini jenis mug yang paling di sukai konsumen untuk aplikasi digital printing adalah mug putih polos dan mug warna dalam karena harganya lebih murah. Sedangkan untuk produk mug bunglon harganya lebih mahal dibandingkan mug lainnya.
Meskipun banyak pelaku usaha yang membuat produk mug digital printing, namun Novia menjamin produk mug yang diprinting miliknya tidak cepat pudar warnanya, karena penggunaan mug impor asal China yang memiliki lapisan luar lebih halus dan jika dipakai untuk mencetak motif tidak akan cepat pudar warnanya, karena tinta printing merekat kuat pada permukaan mug.
Selain mug, Novita juga membuat aplikasi digital printing pada T-shirt, botol sport, puzzle dan tatakan mouse dengan kisaran harga Rp 15-60 ribu, namun belum menjadi produk utama. Untuk kedepannya, Novita ingin mencoba memproduksi mug printing dengan model mug yang berbeda ukuran dan jenisnya.
Bahan dan alat. Bahan baku utama berupa mug putih polos, mug warna dalam, dan mug bunglon dari bahan keramik. Mug tersebut di impor dari China, lewat supplier di daerah mangga dua, Jakarta pusat. Warna motif digital printing yang bisa lebih menyatu dengan mug dan tahan lama menjadi alasan Novita memilih produk mug impor sebagai bahan bakunya. Lain halnya dengan mug lokal biasanya mudah retak pada saat proses penempelan desain, dan desain yang terdapat di mug juga akan cepat pudar.
Bahan pendukung untuk membuat proses cetak dengan teknik digital printing ini seperti kertas cetak untuk desain sebelum ditempelkan pada mug. Sedangkan tinta yang digunakan adalah jenis sublim (tinta khusus keramik). Untuk mesin digital printing yang digunakan adalah mug transfer machine buatan China yang dibelinya dari supplier yang sama dengan mug. Mesin tersebut dibeli secara paket dengan mug sehaga Rp 5 juta di awal usaha.
Saat ini, dalam 1 bulan Novita memproduksi sekitar 500-600 pcs mug. Usaha mug dengan aplikasi digital printing yang digeluti Novita berdasarkan pesanan saja, sehingga ia tidak memiliki stok produk. Hal ini dilakukannya untuk mengantisipasi kerugian waktu, materi, dan tenaga.
“Kita hanya produksi berdasarkan permintaan saja, karena nggak mungkin mug printing produksi kita dapat diterima oleh semua orang dengan begitu saja. Mereka lebih memilih memesan mug printing sesuai desain keinginan mereka dibandingkan harus beli jadi,” papar Novita.
Selain itu proses produksi yang dilakukan oleh Novita tidak bersifat massal, customer juga dapat memesan secara satuan. Proses pembuatan mug printing bisa dilakukan sendiri karena sangat mudah. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Novita tidak menggunakan tenaga kerja bayaran untuk proses produksinya.
“Semua proses produksi dikerjakan saya beserta keluarga bersama-sama. Saya berpikir ini lebih efektif mengingat proses produksi sangat mudah, lalu produksi hanya berdasarkan orderan, dan lebih menghemat pengeluaran saya,” jelasnya.
Prosesnya sederhana, hanya dengan memasukkan mug ke dalam mesin cetak, lalu masukan data desain yang ingin dicetak ke dalam mesin. Mesin akan bekerja secara otomatis sampai proses pencetakan selesai. Untuk 1 buah mug biasanya memakan waktu kurang lebih 1 menit.
Agar hasil cetakan bagus dan lebih tahan lama, suhu mesin juga harus di atur sekitar 100-150 derajat celcius. Usahakan agar tetap panas selama proses pengepresan desain pada mug agar hasilnya bisa maksimal.
Pemasaran
Pemasaran awal usaha yang dilakukan oleh Novita secara online dan offline. Untuk offline, Novita mengikuti bazar-bazar dan menyebarkan brosur. Namun pemasaran dengan mengikut bazaar memiliki kendala yaitu adanya pungli (pungutan liar) dari preman-preman ataupun petugas setempat. Untuk online, Novita memiliki situs sendiri.
Melalui situs miliknya, www.sablonmug.com Novita memiliki banyak pelanggan dari luar pulau Jawa, seperti di Sumatera dan Bali. Selain melalui situs miliknya, Novita juga mengiklankan produknya melalui situs jual beli lainnya.
Pemesanan barang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu datang secara langsung kerumah yang digunakannya sebagai kantor di Jl.Merpati II P1/42, RT/RW : 06/08, Bintaro Jaya, Jakarta Selatan atau bisa melalui telepon, namun lebih disarankan untuk datang langsung, agar lebih jelas dan lebih mudah menyampaikan printing yang di inginkan seperti apa.
Untuk minimum order, Novita menetapkan 10 pcs mug atau tergantung kesepakatan kedua belah pihak, pembayaran dilakukan secara DP 50% ketika barang di pesan dan sisanya dibayarkan ketika barang akan diantar. Hal ini dilakukan Novita untuk menghindari berbagai macam penipuan terlebih jika hanya memesan via telepon, sedangkan biaya pengiriman ditanggung oleh konsumen.
Untuk pemesanan via telepon, Novita menggunakan email sebagai mediasi lebih lanjut. Setelah customer menelpon dan sudah tercapai kesepakatan harga dan lainnya, customer mengirimkan desain melalui email ke alamat email, sablonmug.com@gmail.com
Di saat permintaan pasar sedang sepi, Novita memberikan diskon untuk pelanggannya. Pembelian dalam jumlah yang banyak maka diskonnya pun akan semakin besar berbanding lurus dengan banyaknya pesanan. Pesanan terbanyak biasanya pada saat libur sekolah, menjelang lebaran atau pun menjelang natal dan tahun baru, presentase kenaikan harganya saat momen tersebut terbilang drastic mencapai 75%.
Kendala utama yang di hadapi Novita adalah masalah bahan baku yang harus impor. Kadang terhambat dari masalah pengiriman pada bulan-bulan pengunjung tahun. Terkadang bahan tersebut habis ketika pesanan sedang banyak. Jika hal itu terjadi, mau tidak mau Novita menawarkan opsi kepada customer untuk mengganti media dengan media mug lokal. Selain itu, ia membuat stok bahan baku untuk mengantisipasi kurangnya bahan.
Kini dari usaha yang telah berjalan 3 tahun, Novita mampu memproduksi sekitar 600 pcs mug printing per bulan, dengan meraup omset hingga Rp 24 juta, dan keuntungan bersih sekitar 33%.
Cara membuat Mug Printing ala Novita
Alat dan Bahan :
Mesin Digital Mug Transfer Printing
Mug
Kertas sublim
Tinta sublim
Cara Pembuatan :
  1. Siapkan desain yang ingin dicetak.
  2. Desain berupa data yang kemudian dimasukkan ke dalam mesin dengan menggunakan flashdisk lalu di print di kertas sublim.
  3. Setelah print desain jadi, tempelkan di bagian mug yang ingin di print.
  4. Masukan Mug ke dalam mesin pres. Atur suhunya agar tetap panas sekitar 100-150 derajat celcius. Sehingga hasil printing maksimal.
  5. Proses printing pun selesai dan diamkan sebentar sehingga printing kering.
  6. Mug pun siap di kemas dan dipasarkan.
Perhitungan Usaha dan Asumsi Pendapatan Sablon Mug per Bulan
Modal Awal (2009) Rp 5.000.000 (Pembelian bahan baku, perlengkapan tambahan dan pemasaran)
Pengeluaran Per Bulan Rp 16.000.000
Biaya Bahan Baku Rp 11.500.000 (Mug semua jenis)
Biaya Operasional Rp 4.500.000
Biaya telepon, listrik, dan internet Rp 1.500.000
Pemasaran dan transportasi Rp 2.000.000
Lain-lain Rp 1.000.000
Omset/Pendapatan per Bulan Rp 24.000.000
Penjualan mug putih polos 200 pcs @ Rp 25.000/pcs
penjualan mug warna dalam 200 pcs @ Rp 35.000/pcs
penjualan mug bunglon 200 pcs @ Rp 60.000/pcs
Keuntungan Bersih (33% dari Omset) Rp 8.000.000
(Omset – Biaya Bahan Baku – Biaya operasional) = Keuntungan
(Rp 24.000.000 – Rp 11.500.000 – Rp 4.500.000) = Rp 8.000.000
Asumsi Perhitungan Produksi 1 Buah Mug Printing
Biaya Bahan Baku Rp 9.000
Mug polos warna putih Rp 9.000
Biaya operasional Rp 6.000
Biaya produksi Rp 2.000
biaya transport Rp 2.000
Biaya lain-lain Rp 2.000
Harga Pokok Produksi Rp 15.000
Harga Jual Rp 25.000

sumber : http://likebisnis.com/2012/01/peluang-usaha-mug-printing-belajar-otodidak-mampu-meraup-omset-24-juta/

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...