Tuesday, March 27, 2012

Bisnis Segala Jamur di Kampoeng Djamoer

Potensi bisnis jamur yang semakin luas membuat banyak pihak mulai mengembangkan berbagai macam produk inovasi dan strategi pemasarannya. Beragamnya kreasi produk yang bisa dikembangakan dari tumbuhan berspora tersebut makin meyakinkan khalayak jika berbisnis jamur merupakan usaha yang menjanjikan. Hal itulah yang melatarbelakangi seorang Abdul Fattah (22Th) untuk menggeluti dan menjalankan pemasaran aneka produk yang berhubungan dengan jamur. Pada usia yang masih tergolong muda, alumni Jurusan Agribisnis Unibraw Malang itu membangun Kampoeng Djamoer di rumahnya Bareng RT.002/ RW.004 , Bareng, Jombang.

Strategi Pemasaran Jamur

Selain memproduksi sendiri produk olahan jamurnya, Fattah juga menjalin kerjasama dengan beberapa mitra yang lebih dahulu eksis dalam bidang tersebut untuk dipasarkan produknya. “Pada awal pemasarannya, sempat mengalami kesulitan karena harga yang kami tawarkan saat itu ‘tidak masuk’ pasar, kemudian saya merubah kemasannya menjadi kecil-kecil (keripik jamur) dan memasarkannya melalui warnet-warnet yang ada di Jombang ,” jelas Fattah. Strategi tersebut ternyata mendapat respon positif dari masyarakat, sehingga beliau memperluas pasarnya sampai 32 warnet. Dengan makin berkembangnya inovasi olahan jamur, saat ini Fattah juga memasarkan kreasi abon jamur dan keripik jamur dengan berbagai varian rasa. Produk-produk tersebut dipasarkan melalui beberapa minimarket yang ada di Jombang dan melalui media online (internet).Dari sistem kerjasamanya dengan beberapa mitra jamur, saat ini Kampoeng Djamoer ingin lebih meningkatkan pangsa pasarnya dengan membuat kreasi olahan jamur lainnya. “Kami sudah memiliki beberapa resep hasil inovasi olahan jamur yang belum ada di pasaran, dengan begitu kami berharap dengan produk-produk tersebut bisa makin menguatkan jamur sebagai bahan makanan yang bisa diolah menjadi aneka makanan sehat,” tambah Fattah .

 



0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...